Dipecat, Norman Kamaru Tak Boleh Pakai Briptu
Brigadir Satu Polisi Norman Kamaru, anggota Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Gorontalo, resmi diberhentikan dengan tidak hormat alias dipecat oleh sidang kode etik Polda Gorontalo, Selasa, 6 Desember.
“Sidang kode etik pagi tadi memutuskan Briptu Norman diberhentikan dengan tidak hormat,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI, Saud Usman Nasution, kepada wartawan di kantornya, Selasa 6 Desember 2011.
Setelah pemecatan ini pangkat Briptu yang selama ini melekat otomatis harus ditanggalkan. “Oh sudah tidak ada lagi, hak-hak dia sudah tidak ada lagi,” kata Saud.
Selain itu, Norman juga tidak diizinkan lagi tampil menyanyi di atas panggung mengenakan baju seragam. ”Itu juga tidak boleh. Nanti akan kami proses, dia kan sama saja kayak warga biasa.”
Sejak mengajukan surat pemberhentian sekitar dua bulan lalu Norman tidak lagi masuk kerja padahal masih tercatat sebagai anggota polisi aktif. Hal itulah yang menjadi pertimbangan akhirnya diberhentikan tidak hormat.
“Walaupun sudah mengajukan pemberhentian, tapi tidak secara otomatis. Ada prosesnya,” kata Saud. Dengan pemberhentian ini, Norman tak akan mendapatkan uang pensiun.
Briptu Norman melejit lewat lip sync lagu India Chaiya-chaiya yang ditayangkan di YouTube. Meski awalnya dikabarkan kena sanksi, Briptu Norman malah semakin terkenal. Ia diboyong ke Jakarta dan menghibur petinggi polisi. Ia juga tampil dalam berbagai acara televisi.
Mengapa Norman Kamaru tidak patut di contoh ?
- Norman yang berangkat dari Abdi Negara lebih memilih ketenaran dan lupa akan tugas mulia yang semula di embannya, sehingga ada kesan Norman lupa kacang akan kulitnya.
- Norman menumbuhkan opini publik bahwa penyanyi lebih baik dari adbi negara , bandingkan dengan penyanyi korea yang malah rela meninggalkan keartisannya demi bela negara.
0 komentar:
Posting Komentar